Assalamualaikum mas mba bro
Tilang atau Tindakan Langsung, adalah hal yang wajar jika pengendara melanggar aturan lalu lintas yang berlaku, begitu banyak hal yang harus dipatuhi pengendara agar tercipta ketertiban berlalu lintas. Sebagai seorang yang berjiwa “bandel” tentu saya juga pernah kena tilang. Tilang apa saja yang pernah saya terima dari para bapak polisi lalu lalang? Eeeh lalu lintas, cekidot…
1. Tidak lengkap sama sekali
Masih kuat di ingatan saat itu saya memiliki motor Suzuki Smash baru, dan masih pelajar SMA, tanpa helm, plat stnk, hanya spionlah yang ada, masih inreyen, berniat mau beli baju sama teman ke Banjarbaru. Jelas dari kejauhan saya adalah pelanggar lalu lintas dan tepatnya didekat pasar kota Martapura, saya dicegat seorang polisi dan uang yang harusnya dibelikan baju, raib digondol pak polisi. Pulanglah saya dan teman dengan tangan hampa.
2. Melanggar zebra cross
Lampu merah menyala, kita harus berhenti dan itu mutlak diseluruh dunia kecuali ambulance gawat darurat dan pemadam kebakaran (bukan adanya patwal pejabat), nah saat saya melihat lampu kuning menuju pergantian ke merah. Saat itu saya sedang masa kuliah dan memakai jupiter Z. Saya terlambat breaking alias ngerem, alhasil ban depan saya berada dikawasan zebracross yang terdapat di dekat lampu merah, yang namanya apes, tuh polisi diseberang jalan ngeliat saya. Langsung nyamperin dan nyabut kunci, lanjut nyuruh saya ke pos polisi, saya lengkap pak, emang lengkap dan standart, tapi ban anda memasuki wilayah terlarang ! Ya sudah lah namanya juga salah, STNK saya ambil dan besok ambil di Poltabes Banjarmasin ucap pak pol, dan saya diperbolehkan meneruskan perjalanan. Loh loh? STNK kok diambil? Kalo ada razia dilain tempat gimana donk? Besoknya datang ke poltabes, ternyata cuma butuh Rp.20.000 untuk nebus STNK dan pulang. Edan !!! Tanpa basa basi langsung si mba kasirnya minta uang dan disuruh pulang. (Tanpa sempat kenalan maksudnya) hehehe
3. Luput dari Tilang bermodal SIM “kadaluarsa”
Ingat banget, saat itu saya ingin menuju Banjarmasin, untuk Yudisium di Hotel Blue Atlantic Banjarmasin (bukan promo), namun di Banjarbaru ada Razia, saya memutuskan membelok masuk gang, karena sadar SIM C saya udah tewas beberapa bulan, apesnya disana ada beberapa orang yang juga lagi ditilang. Wew, dengan gemetaran saya mengeluarkan STNK Suzuki Shogun 125 dan SIM yang kadaluarsa beberapa bulan dan menyerahkannya kepada polisi, namun saya gak kasih waktu pada beliau untuk membaca lebih lanjut karena tangan saya segera meminta SIM + STNK dengan gaya lagi terburu buru, pak pol tersebut langsung menyerahkan dan mempersilahkan saya meneruskan perjalanan hampir sepanjang jalan saya senyum sendiri karena hal tersebut. SIM kadaluarsa kok jadi penyelamat tilang? Hehehe
4. Surat Teguran : Tidak Klik & Tidak Nyala Lampu Utama
Masih ingat di ingatan saya, saat itu juga masih kuliah naik Suzuki Spin dikawasan Pal 5 Pal 6 Banjarmasin, pulang dari waterboom di Gambut, menuju Banjarmasin saya berkendara lupa nyalakan lampu utama dan klik helm, lengkap gak lengkap harus masuk halaman gedung perpajakan (apalah saya lupa) periksa semua lengkap, ternyata helm saya lupa klik dan lampu gak nyala, mba polwan langsung beri surat teguran berupa kertas pink yang saya tanda tangani dan diberikan kepada saya untuk oleh oleh pulang. Karena jiwa bandel saya masih ada, sambil berjalan saya lempar kertas tersebut ke halaman gedung tersebut sambil berlalu dan acungkan jari tengah ke atas. (Jangan ditiru bro)
5. Plat Nomer Asli, berbeda dengan STNK Asli. Itu salah siapa? Kenapa saya kena tilang?
Yups, berniat ingin saur (tahun 2013) dikota Banjarmasin jalanan dini hari cukup lengang, disuatu jalan gelap saya memutar arah (ditempat dilarang belok) karena sunyi, saya yakin aja. Eh eh dari samping tempat sunyi keluar motor CBR lama warna hitam dengan orang berperawakan gede memotong jalan Vixion saya dan tubrukan terjadi antara ban depan saya dan fairing samping si CBR, muncul temannya dari belakang berjalan kaki dan merebut kunci motor saya, minta STNK dan SIM, di nasehati deh. Ternyata dan baru saya sadari ternyata Plat Asli beda dengan STNK. Di STNK tertera DA 3073 QJ. Di Plat Asli tertulis DA 3073 QS.
Ada apa ini? Salah siapa? Kenapa dan mengapa? Saya yang tadinya cuma dinasehati alhasil digiring ke poltabes Banjarmasin !!! Dini hari 04.00 !!!! Dengan alasan motor bodong !!!! Sumpah saya hingga kini gak terima dikatain motor bodong. Saya saat itu disuruh numpang CBR pak pol menuju poltabes dan motor saya di bawa temannya. Dijalan, saya diceramahi dan ujung ujungnya nyinggung pelanggaran harus bayar Rp.200.000 atau motor nginap dan nunggu persidangan!!!
Sialan dalam hati berkata, ya udah dari pada saya besok tidak bisa dinas di Rumah Sakit gara gara motor disita, damai aja deh Rp.200.000 melayang ke tangan 3 orang keparat, eeEeh aparat maksud saya.
Disini yang salah siapa ya? STNK dan Plat Asli berbeda???? Dan bodohnya saya kenapa baru sadar setelah motor berumur saat itu ± 8 bulanan.
Beberapa hari setelah itu, plat saya bawa ke orang pembuat plat, dan digetok huruf S menjadi J, alhasil kini plat dan stnk sudah sama, namun tidak untuk BPKB
Pengalaman Tilang apa yang pernah mas bro mba bro alami?
Salam dari Borneo
Maunya ditilang sama Mba Polwan ini, tapi beliau udah punya suami, hehehe