STR Perawat lebih penting dari Ijazah?

str-perawat

iimvixby – Mengenaskan…. Itulah yang sekarang terjadi kepada calon perawat. Semakin menumpuknya stok calon perawat masa depan dan timpangnya peluang yang ada membuat stok calon pengangguran bertambah. Ironisnya, saat ini selepas lulus kuliah dan mendapat ijazah, tidak bisa dipakai. Laaah kenapa? Karena masih ada yang lebih tinggi dari ijazah dan rata-rata, hampir keseluruhan fasilitas kesehatan menuntut calon karyawan barunya memiliki benda “keramat” itu. Apakah benda keramat yang berstatus lebih penting dari ijazah itu?

Dia adalah STR, Surat tanda Registrasi. Semenjak lulusan diatas september/oktober 2013 wajib memiliki STR yang dipersulit untuk mendapatkannya. Ya, lulusan sebelum september / oktober 2013 dilakukan “pemutihan” alias dapat STR cuma-cuma tanpa proses yang sulit seperti sekarang ini.

Bagaimana mendapatkan STR untuk lulusan diatas september/oktober 2013? para perawat yang lulus harus mengikuti ujian. Sebuah uji kompetensi. Wah…Tetapi, tidak seperti kata “kompetensi”, karena kompetensi identik dengan kelihaian,kebisaan atau kemahiran. Namun Anda salah, jika menganggap Uji Kompetensi perawat dilakukan dengan praktek nyata, anda salah…. Ujian hanya dilakukan didepan komputer duduk manis dan siapkan kacamata baca. Cukup membaca dan menganalisa soal soal dan menjawab jawaban yang paling tepat.

Jawaban yang paling tepat, karena soal tersebut rata-rata jawabannya semua benar. Misal : pasien nyeri prioritas utamanya apa….biasanya semua jawaban yang ada benar semua. Pilih yang paling tepat. Tetapi soal disajikan dalam bentuk soal cerita.

Berapa soal? Untuk Ners, 180 soal dengan waktu “LAMA”… Yaitu 180 menit. Ya, 1 soal 1 menit. Entahlah untuk lulusan D3 “katanya” lebih sedikit soal-soalnya. Jika tidak lulus, selamat! Anda pengangguran selanjutnya yang harus gigit jari menunggu uji kompetensi selanjutnya. Uji kompetensi biasanya dilakukan 2 kali dalam 1 tahun.

Dalam masa menunggu itu, anda akan menjadi seorang pengangguran. Karena hampir dipastikan lamaran kerja yang anda tebar dan sebar akan menjadi tumpukan sampah saja. STR the first ! Ijazah number second !

Uji kompetensi tidak gratis, anda harus merogoh kocek 300 ribuan sekali ikut. Tidak lulus dan ingin ikut lagi? Ya nunggu dan bayar lagi tentunya. Dua kali tidak lulus? Tunggu tahun depan ! Dan selamat deh.. Anda sudah jadi pengangguran 1 tahun.

Itulah sedikit gambaran tentang kerasnya dunia perawat saat ini ! Diharapkan untuk yang baru ingin terjun ke dunia perawat (calon mahasiswa) agar berpikir panjang untuk kuliah didunia perawat. Maksud dari PPNI (persatuan perawat) tentu sangat baik, yaitu menyaring calon perawat yang semakin membludak akibat mudahnya Akper/Stikes/Universitas meluluskan alumninya. Akan tetapi dampaknya juga cukup besar.

Salah satu ironi yang saya dapati adalah, seorang lulusan perawat yang cekatan, lihai dan mahir dalam berketerampilan, justru tidak lulus ujian kompetensi didepan komputer. Sementara itu, yang kurang lihai dan kurang cekatan dalam bertindak, malah lulus dalam ujian kompetensi.

Bagaimana jika yang lulus tersebut bekerja? Yaaaah itulah ironinya.

Tinggalkan komentar